"Un gran lider es el que puede ayudar a otros a descubrir su potencial por sí mismos"
(Seorang pemimpin besar adalah mereka yang dapat membantu orang lain untuk menemukan potensinya sendiri)
(Pepatah Spanyol)
Menurut hasil penelitian dari Mc
Kinsey Global Research, Indonesia diramalkan akan menjadi negara dengan
kekuatan ekonomi ke- 7 terbesar pada tahun 2030 mendatang. Penelitian ini tentu
merupakan kabar menggembirakan sekaligus tantangan besar bagi negara dengan
populasi penduduk lebih dari 200 juta jiwa ini. Bayangkan, untuk menuju kesana
paling tidak Indonesia harus memiliki 113 juta skilled workers. Selain itu pertumbuhan
kelas menengah juga perlu ditingkatkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
Dalam
menjawab tantangan tersebut, menyiapkan sumber daya manusia dengan kompetensi
yang mumpuni harus segera dilakukan. Ini tentu bukan pekerjaan yang mudah.
Namun semua itu bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai.
Kehadiran
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berperan sebagai Badan Layanan
Umum (BLU) dalam mengelola dan menyalurkan dana sisa anggaran pendidikan
sebesar 20% untuk kepentingan pengembangan kualitas SDM, merupakan angin segar
bagi masa depan regenerasi kepemimpinan nasional. Tak bisa dipungkiri, melalui
pendidikan yang berkualitas bibit kepemimpinan yang mumpuni dan berkarakter kebangsaan
dapat tumbuh subur.
Hal
ini ditegaskan oleh Eko Prasetyo, Direktur LPDP dalam sambutannya saat membuka
program kepemimpinan calon penerima beasiswa LPDP 2013 batch 2 di Gedung
Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, pada Rabu (26/6) . Menurutnya LPDP
merupakan incubator dalam melahirkan pemimpin masa depan Indonesia yang akan
berkiprah baik di sector public, swasta maupun social kemasyarakatan. Program
kepemimpinan ini sendiri memiliki tujuan untuk membekali para calon penerima
beasiswa LPDP yang akan menempuh studi Magister dan Doktor di dalam dan luar
negeri dengan berbagai soft skill terutama yang berkaitan dengan pengembangan
karakter kebangsaan, nasionalisme, integritas dan semangat pengembangan
kualitas diri. Pada acara pembukaan ini dihadiri oleh jajaran direksi LPDP dan
Sekjen Kemendikbud, Prof. Ainun Na`im serta 139 peserta program kepemimpinan
ini.
Jajaran Direksi LPDP sedang membuka Program Kepemimpinan LPDP 2013 Batch 2, Rabu (26/6) (Dok. Ajat) |
Pada
sesi kedua, panelis banyak mengupas seputar visi dan misi LPDP serta peran dan
fungsi lembaga ini. Pada sesi tanya jawab, panelis banyak menerima pertanyaan
dari para peserta, bahkan banyak juga yang member masukan dan saran terutama
yang berkaitan dengan proses pelaksanaan seleksi dan pemberian beasiswa.
Pada sesi selanjutnya, peserta diajak untuk
belajar mengenai kewirausahaan social (social entrepreneur) bersama dengan nara
sumber yang kompeten yaitu Goris
Mustaqim (30). Menurut ketua komunitas “Asgar Muda” ini, melalui
kewirausahaan social, seorang pemimpin mampu mengkombinasikan antara kebutuhan
akan profit dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian seorang pemimpin tidak
saja memiliki sense of business namun juga memiliki kepekaan sosial atas
permasalahan yang berada di lingkungan sekitarnya. Dimasa depan peran para
pemimpin dalam kewirausahaan sosial sangat dibutuhkan. Selain ikut mendorong
perekonomian nasional, mereka juga mampu memberikan sumbangsih kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat (TVN)
No hay comentarios:
Publicar un comentario