jueves, 27 de junio de 2013

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan: Menyiapkan Regenerasi Kepemimpinan Nasional


"Un gran lider es el que puede ayudar a otros a descubrir su potencial por sí mismos"
(Seorang pemimpin besar adalah mereka yang dapat membantu orang lain untuk menemukan potensinya sendiri)
(Pepatah Spanyol)

Menurut hasil penelitian dari Mc Kinsey Global Research, Indonesia diramalkan akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke- 7 terbesar pada tahun 2030 mendatang. Penelitian ini tentu merupakan kabar menggembirakan sekaligus tantangan besar bagi negara dengan populasi penduduk lebih dari 200 juta jiwa ini. Bayangkan, untuk menuju kesana paling tidak Indonesia harus memiliki 113 juta skilled workers. Selain itu pertumbuhan kelas menengah juga perlu ditingkatkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
                Dalam menjawab tantangan tersebut, menyiapkan sumber daya manusia dengan kompetensi yang mumpuni harus segera dilakukan. Ini tentu bukan pekerjaan yang mudah. Namun semua itu bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai.
                Kehadiran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berperan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dalam mengelola dan menyalurkan dana sisa anggaran pendidikan sebesar 20% untuk kepentingan pengembangan kualitas SDM, merupakan angin segar bagi masa depan regenerasi kepemimpinan nasional. Tak bisa dipungkiri, melalui pendidikan yang berkualitas bibit kepemimpinan yang mumpuni dan berkarakter kebangsaan dapat tumbuh subur.
                Hal ini ditegaskan oleh Eko Prasetyo, Direktur LPDP dalam sambutannya saat membuka program kepemimpinan calon penerima beasiswa LPDP 2013 batch 2 di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, pada Rabu (26/6) . Menurutnya LPDP merupakan incubator dalam melahirkan pemimpin masa depan Indonesia yang akan berkiprah baik di sector public, swasta maupun social kemasyarakatan. Program kepemimpinan ini sendiri memiliki tujuan untuk membekali para calon penerima beasiswa LPDP yang akan menempuh studi Magister dan Doktor di dalam dan luar negeri dengan berbagai soft skill terutama yang berkaitan dengan pengembangan karakter kebangsaan, nasionalisme, integritas dan semangat pengembangan kualitas diri. Pada acara pembukaan ini dihadiri oleh jajaran direksi LPDP dan Sekjen Kemendikbud, Prof. Ainun Na`im serta 139 peserta program kepemimpinan ini.

Jajaran Direksi LPDP sedang membuka Program Kepemimpinan LPDP 2013 Batch 2, Rabu (26/6) (Dok. Ajat)

                Pada sesi kedua, panelis banyak mengupas seputar visi dan misi LPDP serta peran dan fungsi lembaga ini. Pada sesi tanya jawab, panelis banyak menerima pertanyaan dari para peserta, bahkan banyak juga yang member masukan dan saran terutama yang berkaitan dengan proses pelaksanaan seleksi dan pemberian beasiswa.
                 Pada sesi selanjutnya, peserta diajak untuk belajar mengenai kewirausahaan social (social entrepreneur) bersama dengan nara sumber yang kompeten yaitu Goris  Mustaqim (30). Menurut ketua komunitas “Asgar Muda” ini, melalui kewirausahaan social, seorang pemimpin mampu mengkombinasikan antara kebutuhan akan profit dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian seorang pemimpin tidak saja memiliki sense of business namun juga memiliki kepekaan sosial atas permasalahan yang berada di lingkungan sekitarnya. Dimasa depan peran para pemimpin dalam kewirausahaan sosial sangat dibutuhkan. Selain ikut mendorong perekonomian nasional, mereka juga mampu memberikan sumbangsih kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat (TVN)

No hay comentarios:

Publicar un comentario